Penulis : Trie Utami
Penerbit : Pustaka Sastra
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit :
2010
Cetakan : Ke-1
Deskripsi Fisik : xxiv+ 254 hlm.; 18 cm.
ISBN : 979-25-5311-8
Buku karya Trie
Utami ini memiliki ide dan penokohan mengenai dunia perempuan. Melalui karyanya
yang terbungkus rapi dengan judul Dunia
Padmini, penulis seakan berusaha memperlihatkan sebuah perubahan mindset di kalangan perempuan Jawa
terdidik khususnya, yang lebih open mind
serta tidak sepenuhnya percaya dengan sikap narimo
ing pandum yang telah melekat pada benak kita sebagai perempuan. Dunia Padmini merupakan representasi
dari tokoh didalam cerita yang bernama Padmini pula.
Padmini
oleh penulis digambarkan sebagai perempuan Jawa yang cerdas nan modern. Sebuah
seting kultural yang sama dengan Pengakuan
Pariyem: Dunia Batin Seorang Wanita Jawa karya Linus Suryadi AG. Antara Dunia Padmini dan Pengakuan Pariyem memililki ide yang sama yaitu tentang perempuan. Namun,
Pariyem merupakan wujud presentasi perempuan Jawa yang narimo ing pandum, sedangkan Padmini adalah gambaran perempuan Jawa
yang modern dan open mind. Pada buku
ini terdapat sembilan bab yang dinyatakan dalam sangasutra yang ditujukan kepada perempuan dan dunia. Pada setiap
bab/ sutranya, penulis selalu
menghadirkan permasalahan yang terjadi pada perempuan. Tokoh yang diambil
sebagai contoh tidak lain dan bukan adalah teman ataupun kerabat dekat dari
penulis. Setelah memaparkan permasalahan yang terjadi, penulis selalu
menyimpulkan dengan pendapatnya sendiri tanpa menyudutkan perempuan serta
seraya berkata ‘pilihlah solusi yang ini ketika kalian mendapatkan permasalahan
yang sama’. Disetiap tulisannya yang dianggap itu penting dan ditekankan agar
perempuan membacanya selalu ditulis dengan cetak tebal. Padmini merupakan
ekspresi dari suara hati perempuan yang memiliki kecerdasan serta kepekaan
dalam membaca sutu realitas kehidupan.
Cerita
mengenai Padmini memberikan cara pandang yang berbeda atas dunia yang biasanya
dilakukan oleh perempuan Jawa. Buku ini menjadi cermin bagi kita semua untuk
melihat diri sendiri dalam merumuskan sebuah konsep mengenai struktur sosial
yang berkeadilan, khususnya keadilan bagi perempuan. Melalui buku ini kita
dapat mengetahui bahwa tidak selamnaya kenyataan itu berifat statis, kehidupan
perempuan yang selama ini dikungkung dengan tradisi yang mengharuskan perempuan
hanya ada di lingkungan domestik, kini lewat tokoh Padmini dapat diubah menjadi
sesuatu yang dapat mengikuti zaman. Karena, memang terkadang tradisi yang ada
menjadi tembok besar yang membelenggu kebebasan perempuan, tentunya kebebasan
yang tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang perempuan. Perempuan juga harus
diberi kebebasan seperti halnya dengan lawan jenisnya, karena pada dasarnya
perempusn dan laki- laki itu sama, yang menjadi pembeda hanyalah pandangan
orang- orang yang saat itu duluan ada daripada kita, bahkan lebih tua dari
kakek nenek buyut kita sekalipun. Pandangan itulah yang akhirnya memberikan
sekat- sekat di antara keduanya.
Penulis lewat Padmini
berhasil mengubah penderitaan menjadi harapan, tekanan menjadi tantangan, serta
kelemahan menjadi sebuhah kekuatan. Materi buku yang baik dikemas dengan gaya bahasa
yang lugas dan mudah dipahami ini membuat pembaca akan terus penasaran dengan
cerita- cerita berikutnya yang tertuang dalam surat penulis yang ditujukan
untuk Padmini, simbol perempuan modern yang tidak akan pernah lupa dengan kodratnya.
Membaca buku ini kita akan hanyut dalam dialog jiwa, jika pembaca membaca
dengan penuh perasaan akan ditemukan berbagai teori. Buku ini adalah potret
realitas kehidupan yang lahir dari penulisnya sendiri, yang dalam kesempatan ini
diwujudkan dengan tokoh Padmini. Dunia
Padmini direkomendasikan bagi para ibu, calon ibu, ataupun para remaja
dengan harapan nantinya memiliki open
mind khususnya bila mereka adalah perempuan Jawa.
Padmini, sampaiakan salam hormatku
untuk lelakimu, dan kecup kening anak- anakmu untukku ya…
Riani_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar