PERPUSTAKAAN KELILING: SECERCAH CAHAYA UNTUK
KAMI
Seperti yang kita
ketahui bersama keberadaan perpustakaan umum sangatlah penting dalam kehidupan
kultural dan kecerdasan bangsa.[1] Hal ini
sesuai dengan manifesto perpustakaan yang dikeluarkan Unesco pada tahun 1972,
yang menyatakan salah satu tujuan perpustakaan umum adalah untuk memberikan
kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu
meningkatkan mereka ke arah yang lebih baik.[2]
Aktivitas membaca sendiri pada muncul bersamaan dengan kegiatan menulis.[3] Kegiatan
membaca selalu disangkut pautkan dengan minat baca. Karena dengan mengakses
informasi yang ada di perpustakaan, diharapkan kecintaan dan minat untuk
membaca pada masyarakat juga semakin tumbuh.
Adapaun yang termasuk ke
dalam perpustakaan umum salah satunya adalah perpustakaan daerah atau yang
sering disebut KPAD/KPD. Perpustakaan daerah biasanya melakuakan perluasan
layanan dengan mengadakan layanan perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling
merupakan perluasan layanan dari sebuah layanan perpustakaan umum kepada pemustakanya
yang tidak dapat menjangkau perpustakaan umum secara fisiknya. Hal ini sesuai
dengan UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, bawasannya pemerintah,
pemerintah provinsi, dan/atau kabupaten/kota melaksanakan layanan perpustakaan
keliling bagi daerah yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap.[4]
Adapun salah satu contoh
perpustakaan yang melaksanakan layanan peprustakaan keliling adalah KPD Sleman.
Dimana perpustakaan ini memperluas jangkauan layanannya ke sekolah dan desa.
Untuk layanan perpustakaan keliling yang datang ke sekolahan biasanya
berlangsung satu pecan atau dua pekan sekali. Proses dari kegiatan perpustakaan
keliling adalah perpustakaan datang dengan armada mobil atau bus perpustakaan,
kemudian siswa atau masyarakat dimana perpustakaan keliling itu datang dapat
meminjam buku maksimal satu dengan lama pinjam hingga layanan keliling
berikutnya. Bisa juga perpustakaan keliling menitipkan beberapa koleksinya
untuk disirkulasikan di perpustakaan dengan jangka waktu tertentu.
Perpustakaan SDN Madusari
1 menjadi salah satu perpustakaan yang beruntung. Bagaimana tidak, sekolah ini
menjadi satu dari dua sekolah di Kecamatan Prambanan yang mendapatkan layanan
ini, Alhamdulillah banget pokoknya. Adapun jadwal layanannya setiap dua pekan
sekali, keren kan…, sebulan kami mendapat dua kali layanan. Rupanya hal ini
memang harus dimanfaatkan oleh sekolahan untuk meningkatkan kecintaan siswanya
memanfaatkan perpustakaan. Sebagai seoarang pustakawan kita harus pandai pandai
mengatur strategi agar peminjaman buku diperpustakaan keliling memenuhi target.
Karena memang timbal baliknya sekolah ke pihak perpustakaan adalah minimal
peminjaman adalah 30 orang dan jumlah pengunjung minimal 70 orang untuk tiap
kali kunjungan. Berawal dari situlah, saya kemudian mendaftarkan semua guru dan
karyawan menjadi anggota, dan ketika mereka tidak mau meminjam, saya sendiri
yang akan meminjam dengan kartu mereka. Rupanya hal ini sedikit banyak telah
membantu mencukupi target peminjaman, selain peminjaman yang dilakukan oleh
siswa kelas 3-5. Namun, disisi lain ketika saya meminjam koleksi dengan kartu
guru dan karyawan yang memang bias pinjam masing-masing kartu dua buku,
walhasil buku yang terpinjam semakin banyak. Hal berarti selama dua pekan
kedepan buku yang bisa dimanfaatkan siswa juga semakin bertambah. Belum lagi ketambahan
dengan buku yang dipinjam oleh siswa. Karena saya memang berusaha memutarkan
buku yang dipinjam dari perpustakaan keliling kepada siswa sebagai bahan
tambahan dan penyegaran dari buku yang kami koleksi. Dadi pustakawan sekolah memang kudu greteh hhhe.
_Riani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar