My Book=My Life #2
Ketika
membaca tulisan saya di 2012 dengan judul yang sama, ada salah satu pembahasan
dimana saya menceritakan tentang buku sebagai hadiah. Berikut screen shootnya:
Kini kegiatan tersebut masih tetap
mewarnai kehidupan saya. Menghadirkan buku dalam moment yang saya lewati. Yaa, bukan bermaksud apa-apa, bahkan bukan
maksudnya pula pas nggak ada uang lho (karena harga buku beberapa bikin dompet
agak tipis, hhhe). Pastinya saya memberikan buku adalah sebagai rangsangan agar yang
diberi buku terbiasa untuk membaca. Walaupun terkadang juga berpikir kalau
tidak dibaca kan sayang. Selain itu tujuannya memilih buku sebagai hadiah karena buku adalah menyampai pesan yang elegan menurut saya. Contohnya, ada
teman yang belum selesai skripsi, mau memberikan masukan takut tersinggung,
soalnya pengalaman pribadi yaa kaya gitu, sensitif kalau sudah ditanya masalah
skripsi, makanya tinggal kasih saja buku yang sekiranya cocok dengan kondisinya
untuk segera mempercepat langkah hhhe (maaf yaa teman-teman kalau ada yang
kerasa). Ada lagi teman yang lagi nikahan, dari pada dibilang sok tau karena belum nikah kok kasih wejangan, yaa uda berikan buku
pernikahan terindah saja untuk mereka, biar bisa dibaca berdua.
Semenjak saya bekerja di sekolahanpun
saya masih membawa kebiasaan ini. Sudah dua kali ini saya menjadikan buku
sebagai reward bagi siswa yang sering
meminjam buku, saya menyebutnya pemustaka teraktif. Mengapa saya memberikan
hadiah kepada yang sering meminjam buku
bukan yang sering berkunjung? Kenapa eh
kanapa, karena yang berkunjung belum tentu membaca dan meminjam, namun kalau
mereka yang meminjam buku khusnudzonnya
pasti dibaca. Saya mempunyai harapan bawasannya dengan apa yang saya berikan
yang oleh mereka disebut hadiah dapat menjadi rangsangan bagi mereka untuk
datang ke perpustakaan, meminjam, dan membaca buku.
Walaupun yang diberikan tidak seberapa,
kegiatan ini memberikan dampak yang sangat baik. Hal ini terlihat dengan
antusiasme siswa dalam meminjam setelah saya umumkan siapa yang menjadi
pemustaka terbaik. Buku untuk sebagian orang memang dianggap bisa, namun
selebihnya menganggap itu sebuah pemberian yang sangat dalam artinya. Memberi hadiah
dan piagam kepada pemustaka teraktif setiap tahunnya merupakan bagian terkecil dari
pemberian motivasi untuk mereka agar gemar membaca. Karena membaca buku itu keren
lhoo!!!.
_Riani