Minggu, 12 Juni 2016

My Book=My Life #2



My Book=My Life #2

          Ketika membaca tulisan saya di 2012 dengan judul yang sama, ada salah satu pembahasan dimana saya menceritakan tentang buku sebagai hadiah. Berikut screen shootnya:
        Kini kegiatan tersebut masih tetap mewarnai kehidupan saya. Menghadirkan buku dalam moment yang saya lewati. Yaa, bukan bermaksud apa-apa, bahkan bukan maksudnya pula pas nggak ada uang lho (karena harga buku beberapa bikin dompet agak tipis, hhhe). Pastinya saya memberikan buku adalah sebagai rangsangan agar yang diberi buku terbiasa untuk membaca. Walaupun terkadang juga berpikir kalau tidak dibaca kan sayang. Selain itu tujuannya memilih buku sebagai hadiah karena buku adalah menyampai pesan yang elegan menurut saya. Contohnya, ada teman yang belum selesai skripsi, mau memberikan masukan takut tersinggung, soalnya pengalaman pribadi yaa kaya gitu, sensitif kalau sudah ditanya masalah skripsi, makanya tinggal kasih saja buku yang sekiranya cocok dengan kondisinya untuk segera mempercepat langkah hhhe (maaf yaa teman-teman kalau ada yang kerasa). Ada lagi teman yang lagi nikahan, dari pada dibilang sok tau karena belum nikah kok kasih wejangan, yaa uda berikan buku pernikahan terindah saja untuk mereka, biar bisa dibaca berdua.
        Semenjak saya bekerja di sekolahanpun saya masih membawa kebiasaan ini. Sudah dua kali ini saya menjadikan buku sebagai reward bagi siswa yang sering meminjam buku, saya menyebutnya pemustaka teraktif. Mengapa saya memberikan hadiah kepada yang sering meminjam buku  bukan yang sering berkunjung? Kenapa eh kanapa, karena yang berkunjung belum tentu membaca dan meminjam, namun kalau mereka yang meminjam buku khusnudzonnya pasti dibaca. Saya mempunyai harapan bawasannya dengan apa yang saya berikan yang oleh mereka disebut hadiah dapat menjadi rangsangan bagi mereka untuk datang ke perpustakaan, meminjam, dan membaca buku.
        Walaupun yang diberikan tidak seberapa, kegiatan ini memberikan dampak yang sangat baik. Hal ini terlihat dengan antusiasme siswa dalam meminjam setelah saya umumkan siapa yang menjadi pemustaka terbaik. Buku untuk sebagian orang memang dianggap bisa, namun selebihnya menganggap itu sebuah pemberian yang sangat dalam artinya. Memberi hadiah dan piagam kepada pemustaka teraktif setiap tahunnya merupakan bagian terkecil dari pemberian motivasi untuk mereka agar gemar membaca. Karena membaca buku itu keren lhoo!!!.
_Riani