Selasa, 06 Mei 2014

Laguku, Lagumu, Lagu Kita Berdua_




Laguku, Lagumu, Lagu Kita Berdua



Sore tadi kurang lebih pukul tiga sore saya pergi ke sebuah tempat makan yang berwarna merah tempatnya pacarnya POPEYE :). Saat itu perasaan ku senang, secara gitu perut kosong, dateng ke tempat makan, dan pasti disana bakal makan. Setelah pesan, bayar, langsung ku bawa nampan alias, baki, bin tray ke meja makan. Makan diiringi dengan lagu pop baru makin nice suasana sore itu. Tanpa terasa lagu yang saya dengarkan sudah berulang kali berganti, dan kali ini yang saya dengarkan Air dan Api miliknya Naif, sudah didaur ulang sih :). Awalnya biasa saja, tapi lama kelamaan saya merasa ada sesuatu dengan hal ini. Pikiran ku sontak tertuju ke rutinitas ku kurang lebih 8 tahun yang lalu. Yaa, rutinitas ku bersama classmate. Bukan hanya teman sekelas, dia juga teman sebangku ketika menenagah pertama dulu, dan bukan pula sekedar itu kita bertetangga. 

Tarik nafas panjang2 dulu deh kayanya sebelum cerita.....tarik...hembuskan...
Lagu itu menjadi spesial karena lagu itulah yang senantiasa menemani kita ketika pulang sekolah dan nunggu angkutan. Biasanya kita nunggu angkutan di utara lapangan Raden Ronggo, atau di depan sekolah, hingga tak terasa kita berjalan hingga pasar Kalasan. Ini semua saya lakukan demi mendapat angkutan yang kosong dan bisa duduk nyaman. Saat itulah lagu ini selalu kami nyanyikan. Biar gag bingung sama lagunya bisa di cek di http://www.youtube.com/watch?v=T9d2B0N2knA. 
Selain nunggu angkutan bareng, kita di kelas sering satu kelompok juga, kita pernah bikin mading, dan majalah bareng. Trus suatu saat kita maen ke rumah temanku itu untuk bikin tugas PKK, yaa bikin batik jumput. Hingga saat ini pun masih digunakan sebagai slayer ketika naik motor. 

Hari berganti hari, ganti bulan, ganti tahun akhirnya kita sama2 telah tumbuh menjadi gadis dewasa. Dulunya kta masih sering melakukan kegitan bareng, tapi karena dewasa ini mungkin kita terlalu sibuk dengan kegiatan masing2 kita pun jarang ngobrol bareng. Pol mentok kita hanya say hello, walaupun jika dibilang kita cuma hadap2an lho rumahnya, yaa tapi ini kenyataanya. Kita sama2 berangkat kuliah pagi dan pulang sudah petang. Paling sebulan sekali kita ketemu di acara rapat pemuda. Tapi karena sekarang rapat pemuda pun jarang hingga kadang kita tidak pernah untuk ngobrol panjang. Yaa, kita hanya sering smsan. Terakhir aku sms sahabatku ini ketika pemuda akan mengadakan bakar2 sate, secara gitu kita habis lebaran Haji, pemuda dapet jatah daging :). Namun, sayang saat itu dia tidak bisa ikut lantaran di sakit perut. Saat itu aku hanya membalas dengan kalimat "cepet sembuh yaa". Tanpa disadari itu menjadi sms terkahir kita. Karena tidak jauh beberapa hari setelah sms  itu, tepatnya 22 bulan sepuluh 2013 malam saya mendapat kabar bawasannya sahabat sekaligus tetangga ku telah berpulang ke tempat yang paling indah di antara tempat yang lain. Speechless, banyak sms yang datang ke inbox ku tapi apa daya aku saat itu sedang di rumah budhe. Karena kebetulan saat itu sedang PPL di STPN, untuk memeprsingkat waktu akhirnya tinggallah di rumah budhe. Teman2 SMP mayoritas menanyakan kebenaran kabar tersebut, tapi aku pun bingung apa yang harus aku sampaikan kabar sebenarnya pun belum dapat. Mencoba telp orang rumah tidak satu pun diangkat. Malam itu juga ingin rasanya pulang ke rumah, tapi saat itu juga Ibu memberi kabar bawasannya dia telah berpulang dan disuruh pulang saja keesokan harinya. 

Paginya, bangun tidur rasanya tak karuan. Mandi, siap2 ke STPN seperti biasanya, setelah ikut apel pagi langsung saya meminta izin untuk tidak masuk hari itu. Secepat mungkin motorku dipacu rasanya lama sekali sampai rumahnya, hingga akhirnya di bangjo Prambanan saya berpapasan dengan mobil yang bertuliskan FAKULTAS PETERNAKAN. Yaa Rabb, sudah tidak dapat dipungkiri lagi kabar semalam itu memang benar adanya. Tapi saat itu pikiran positif masih menyelimuti pikiranku, ku ikuti laju mobil itu, Astagfirullah mobil itu mengarah ke dekat rumahku. Dan sudah otomatis membuktikan kabar semalam. Tangis sudah tidakk bisa dibendung, Allah memang lebih menyanyangi teman ku untk berpulang lebih dulu. Yaa,dialah DEVI FARALITA wanita yang cantik, pintar, dan banyak sekali yang bisa digambarkan untuk dirinya. Tak kuasa saat itu ku bertemu dengan simbahnya, lalu bertemu dengn omnya, dan yang lebih mengaharukan ketika saya bertemu dengan ibunya. Beliau sontak meneriakki namaku dan memohon maaf atas segala salah atas diri almarhumah. Ibunya sudah kuanggap seperti ibuku sendiri, karena memang ibu kita seumuran dan sering bareng. Disisi beliau duduk menunduk teman special nya. Tak banyak hal yang almarhumah ceritakan tentang teman dekatnya itu, tapi setidaknya aku mengetahuinya karena sering mengantar almarhumah pulang dan pernah pula almarhumah menceritakan. 

Sahabatku, tulisan ini menjadi pelipur rinduku kepadamu. Tempat yang indah sudah engkau temui disana. Kebaikanmu, saranmu, dan kebersamaan yang pernah kita rajut akan menjadi satu bagian cerita sendiri dalam hidupku. Selamat jalan Devi, terimaksih engkau pernah beberapa kali hadir menjadi bunga tidurku. Dan saat itulah pesanmu untuk aku segera lulus engkau sampaikan. Walaupun ragamu tak ada, namun kau selalu di hati. Love you soo much my beloved sister, my beloved friend :*